Tidak hanya di dalam negeri, nama Soekarno begitu harum di luar negeri. Presiden pertama Indonesia begitu dikagumi dan disegani.
Bung Karno adalah seorang proklamator kemerdekaan Indonesia. Perjuangan yang begitu gigih untuk memerdekakan bangsa Indonesia ternyata menjadi inspirasi orang-orang di seluruh dunia.
Meski sudah lama meninggal, nama Bung Karno masih begitu harum. Semua orang mengagumi. Saking hebatnya, nama Bung Karno masih bertuah, bahkan sampai di luar negeri.
Sudah banyak cerita orang-orang mancanegara begitu mengagumi sosok Bung Karno. Berikut beberapa cerita orang yang mengagumi Bung Karno:
1. Wali kota tercantik kagumi Bung Karno
Bashaer Othman pernah mengunjungi Indonesia beberapa waktu yang lalu. Kedatangannya ke Indonesia menjadi perhatian banyak pihak karena ia menjadi wali kota termuda di dunia di usia 15 tahun.
Ia adalah wali kota Allar, Tulkarm, Tepi Barat, Palestina. Di tengah banyak orang mengagumi dirinya, Bashaer Othman justru mengaku bisa menjadi orang hebat karena tokoh idolanya. Tokoh itu adalah Bung Karno. Ya, Bashaer rupanya mengidolakan Bung Karno.
"Saya sangat terinspirasi oleh Soekarno. Alasannya karena Bung Karno yang pertama kali menyuarakan Palestina adalah negara berdaulat," kata Bashaer.
Ia juga mengaku, tidak hanya dirinya yang mengagumi Soekarno. Banyak pemuda di Palestina juga mengagumi Soekarno.
2. Orang Indonesia diistimewakan di masjid Imam Bukhari
Cerita ini diungkapkan oleh Al Arthur Muchtar alias Bucek Depp saat menjadi bagian dari Tim Ekspedisi Fastron-Metro TV yang mengelilingi negara-negara Asia dan Eropa di acara Kick Andy.
Bucek menceritakan, saat itu rombongannya tiba di Desa Khartank, Samarkand, Uzbekistan. Rombongan tiba di kota itu pada malam hari.
Lalu Bucek dan timnya mampir ke sebuah masjid yang di dalamnya terdapat makam Imam Bukhari. Tak disangka, Bucek bertemu dengan penjaga masjid.
Bucek makin terheran karena ia ternyata mendapat sambutan istimewa. Lampu-lampu masjid yang semula padam karena sudah larut malam kemudian dihidupkan kembali demi menyambut rombongan dari Indonesia.
Bahkan, Bucek dan tim diperkenankan mengunjungi makam Imam Bukhari. Padahal, biasanya makam Imam Bukhari tertutup untuk umum. Karena rombongan berasal dari Indonesia, mereka pun dipersilakan untuk berziarah.
Bucek kemudian bertanya, mengapa ia mendapat sambutan istimewa, sang penjaga masjid pun bercerita karena rombongan berasal dari Indonesia. Masyarakat di sana mengucapkan terima kasih karena berkat Bung Karno makam Imam Bukhari menjadi terawat. Untuk itulah, setiap orang Indonesia datang ke sana selalu mendapat perlakuan istimewa.
Kabarnya, suatu hari saat Bung Karno mengunjungi Uzbekistan, ia sedih karena melihat makam Imam Bukhari tidak terawat. Kemudian Bung Karno langsung berbicara kepada pemimpin tertinggi Uni Soviet Nikita Sergeyevich Khrushchev agar makam Imam Bukhari dirawat. Saat itulah, makam perawi hadist Nabi Muhammad SAW itu terawat dengan baik.
3. Pengagum Soekarno di Kota Gaza
Usianya sudah delapan dasawarsa, namun semangatnya masih menyala. Apalagi ketika berbicara soal Presiden Soekarno. Dia salah satu dari sekian banyak pengagum presiden pertama Indonesia itu.
Namanya Salim. Dia menegaskan sangat mengidolakan Soekarno. Ayah tujuh anak yang berjalan dengan bantuan tongkat ini mengaku dua kali bertemu Soekarno di Jakarta. Kejadiannya sekitar 1960-an. "Dia pemimpin agung. Saya sangat menghormati dia," katanya saat ditemui merdeka.com di pusat latihan olah raga di Kota Gaza, Senin (22/10).
Kesempatan emas itu datang karena dia adalah juara tenis meja dari Palestina. Dia juga pernah menjabat ketua Federasi Tenis Meja Palestina.
Salim memuji Soekarno sebagai pemimpin besar dan berani terhadap negara-negara kuat. "Dia sangat teguh memegang prinsip, Dia berani menentang negara-negara besar," ujarnya seraya mengacungkan jempol.
Dia menyatakan pertemuan dengan Soekarno itu menjadi pengalaman berkesan tidak akan terlupakan selama hidupnya.
4. Wartawan dilepas tentara Mesir karena Bung Karno
Setelah sempat ditahan oleh tentara Mesir, Munawar Makyanie akhirnya dilepaskan. Siapa sangka wartawan Antara itu dilepas karena nama besar seorang Bung Karno, presiden pertama Indonesia.
Ceritanya, ketika Munawar selama sekitar tiga jam meliput pagelaran tank tempur di Jalan Salah Salim, jalan utama yang menghubungkan Bandara Internasional dan pusat kota Kairo, pada Jumat (16/8) silam. Ia saat itu hendak salat Jumat di Masjid Al Azhar di Distrik Hussein dan sedianya akan meliput aksi unjuk rasa pendukung presiden terguling Mohamed Moursi di Bundaran Ramses, pusat kota Kairo.
Ketika melintas di Jalan Salah Salim, ada peristiwa menarik untuk diliput, dan Munawar pun mengambil gambar barisan tank tempur tersebut setelah minta izin kepada seorang tentara di sekitarnya, dan dipersilakan. Baru beberapa kali menjepret, seorang tentara yang agak senior berteriak dari jauh, "Mamnu tashwir" (dilarang motret)," sambil berlari ke arah Munawar.
Munawar digiring masuk mobil. Dia juga sempat diperiksa dan dibentak beberapa kali. Munawar sempat pasrah nasibnya akan berakhir hari itu. Seorang petugas beruban, tampaknya pejabat senior, meminta identitas diri, dan Munawar pun menyerahkan semua dokumen identitas berupa paspor, kartu pers, STNK, SIM Mesir, dan kartu Cairo Sporting Club.
Saat membuka paspor Munawar, petugas tersebut spontan berucap, "Oh dari Indonesia ya, Soekarno, 'anaa uhibbu Soekarno' (saya cinta Soekarno)," sambil senyum takzim dan menunjukkan kedua jempol tangannya, dan dia pun keluar dari ruangan interogasi.
Lalu seorang pria berpakaian sipil berwajah angker mulai menginterogasi Munawar dengan beragam pertanyaan memojokkan. Di tengah interogasi, tiba-tiba datang seorang petugas berbeda lagi, berpakaian rapi dengan senyum ramah, meminta Munawar untuk ke ruang tamu.
"Mohon maaf, ini hanya salah pengertian saja. Bapak Munawar Saman Makyanie boleh kembali ke rumah", kata pria berdasi itu sambil menyerahkan kembali telepon genggam, dan semua dokumen identitas, serta kamera, tapi memory card kamera sudah dicopot.
Munawar pun diantar kembali ke tempat semula ditahan, yaitu Jalan Salah Salim, dalam posisi mata dan wajah kembali ditutup dengan kain hitam. (Merdeka)
Bung Karno adalah seorang proklamator kemerdekaan Indonesia. Perjuangan yang begitu gigih untuk memerdekakan bangsa Indonesia ternyata menjadi inspirasi orang-orang di seluruh dunia.
Meski sudah lama meninggal, nama Bung Karno masih begitu harum. Semua orang mengagumi. Saking hebatnya, nama Bung Karno masih bertuah, bahkan sampai di luar negeri.
Sudah banyak cerita orang-orang mancanegara begitu mengagumi sosok Bung Karno. Berikut beberapa cerita orang yang mengagumi Bung Karno:
1. Wali kota tercantik kagumi Bung Karno
Bashaer Othman pernah mengunjungi Indonesia beberapa waktu yang lalu. Kedatangannya ke Indonesia menjadi perhatian banyak pihak karena ia menjadi wali kota termuda di dunia di usia 15 tahun.
Ia adalah wali kota Allar, Tulkarm, Tepi Barat, Palestina. Di tengah banyak orang mengagumi dirinya, Bashaer Othman justru mengaku bisa menjadi orang hebat karena tokoh idolanya. Tokoh itu adalah Bung Karno. Ya, Bashaer rupanya mengidolakan Bung Karno.
"Saya sangat terinspirasi oleh Soekarno. Alasannya karena Bung Karno yang pertama kali menyuarakan Palestina adalah negara berdaulat," kata Bashaer.
Ia juga mengaku, tidak hanya dirinya yang mengagumi Soekarno. Banyak pemuda di Palestina juga mengagumi Soekarno.
2. Orang Indonesia diistimewakan di masjid Imam Bukhari
Cerita ini diungkapkan oleh Al Arthur Muchtar alias Bucek Depp saat menjadi bagian dari Tim Ekspedisi Fastron-Metro TV yang mengelilingi negara-negara Asia dan Eropa di acara Kick Andy.
Bucek menceritakan, saat itu rombongannya tiba di Desa Khartank, Samarkand, Uzbekistan. Rombongan tiba di kota itu pada malam hari.
Lalu Bucek dan timnya mampir ke sebuah masjid yang di dalamnya terdapat makam Imam Bukhari. Tak disangka, Bucek bertemu dengan penjaga masjid.
Bucek makin terheran karena ia ternyata mendapat sambutan istimewa. Lampu-lampu masjid yang semula padam karena sudah larut malam kemudian dihidupkan kembali demi menyambut rombongan dari Indonesia.
Bahkan, Bucek dan tim diperkenankan mengunjungi makam Imam Bukhari. Padahal, biasanya makam Imam Bukhari tertutup untuk umum. Karena rombongan berasal dari Indonesia, mereka pun dipersilakan untuk berziarah.
Bucek kemudian bertanya, mengapa ia mendapat sambutan istimewa, sang penjaga masjid pun bercerita karena rombongan berasal dari Indonesia. Masyarakat di sana mengucapkan terima kasih karena berkat Bung Karno makam Imam Bukhari menjadi terawat. Untuk itulah, setiap orang Indonesia datang ke sana selalu mendapat perlakuan istimewa.
Kabarnya, suatu hari saat Bung Karno mengunjungi Uzbekistan, ia sedih karena melihat makam Imam Bukhari tidak terawat. Kemudian Bung Karno langsung berbicara kepada pemimpin tertinggi Uni Soviet Nikita Sergeyevich Khrushchev agar makam Imam Bukhari dirawat. Saat itulah, makam perawi hadist Nabi Muhammad SAW itu terawat dengan baik.
3. Pengagum Soekarno di Kota Gaza
Usianya sudah delapan dasawarsa, namun semangatnya masih menyala. Apalagi ketika berbicara soal Presiden Soekarno. Dia salah satu dari sekian banyak pengagum presiden pertama Indonesia itu.
Namanya Salim. Dia menegaskan sangat mengidolakan Soekarno. Ayah tujuh anak yang berjalan dengan bantuan tongkat ini mengaku dua kali bertemu Soekarno di Jakarta. Kejadiannya sekitar 1960-an. "Dia pemimpin agung. Saya sangat menghormati dia," katanya saat ditemui merdeka.com di pusat latihan olah raga di Kota Gaza, Senin (22/10).
Kesempatan emas itu datang karena dia adalah juara tenis meja dari Palestina. Dia juga pernah menjabat ketua Federasi Tenis Meja Palestina.
Salim memuji Soekarno sebagai pemimpin besar dan berani terhadap negara-negara kuat. "Dia sangat teguh memegang prinsip, Dia berani menentang negara-negara besar," ujarnya seraya mengacungkan jempol.
Dia menyatakan pertemuan dengan Soekarno itu menjadi pengalaman berkesan tidak akan terlupakan selama hidupnya.
4. Wartawan dilepas tentara Mesir karena Bung Karno
Setelah sempat ditahan oleh tentara Mesir, Munawar Makyanie akhirnya dilepaskan. Siapa sangka wartawan Antara itu dilepas karena nama besar seorang Bung Karno, presiden pertama Indonesia.
Ceritanya, ketika Munawar selama sekitar tiga jam meliput pagelaran tank tempur di Jalan Salah Salim, jalan utama yang menghubungkan Bandara Internasional dan pusat kota Kairo, pada Jumat (16/8) silam. Ia saat itu hendak salat Jumat di Masjid Al Azhar di Distrik Hussein dan sedianya akan meliput aksi unjuk rasa pendukung presiden terguling Mohamed Moursi di Bundaran Ramses, pusat kota Kairo.
Ketika melintas di Jalan Salah Salim, ada peristiwa menarik untuk diliput, dan Munawar pun mengambil gambar barisan tank tempur tersebut setelah minta izin kepada seorang tentara di sekitarnya, dan dipersilakan. Baru beberapa kali menjepret, seorang tentara yang agak senior berteriak dari jauh, "Mamnu tashwir" (dilarang motret)," sambil berlari ke arah Munawar.
Munawar digiring masuk mobil. Dia juga sempat diperiksa dan dibentak beberapa kali. Munawar sempat pasrah nasibnya akan berakhir hari itu. Seorang petugas beruban, tampaknya pejabat senior, meminta identitas diri, dan Munawar pun menyerahkan semua dokumen identitas berupa paspor, kartu pers, STNK, SIM Mesir, dan kartu Cairo Sporting Club.
Saat membuka paspor Munawar, petugas tersebut spontan berucap, "Oh dari Indonesia ya, Soekarno, 'anaa uhibbu Soekarno' (saya cinta Soekarno)," sambil senyum takzim dan menunjukkan kedua jempol tangannya, dan dia pun keluar dari ruangan interogasi.
Lalu seorang pria berpakaian sipil berwajah angker mulai menginterogasi Munawar dengan beragam pertanyaan memojokkan. Di tengah interogasi, tiba-tiba datang seorang petugas berbeda lagi, berpakaian rapi dengan senyum ramah, meminta Munawar untuk ke ruang tamu.
"Mohon maaf, ini hanya salah pengertian saja. Bapak Munawar Saman Makyanie boleh kembali ke rumah", kata pria berdasi itu sambil menyerahkan kembali telepon genggam, dan semua dokumen identitas, serta kamera, tapi memory card kamera sudah dicopot.
Munawar pun diantar kembali ke tempat semula ditahan, yaitu Jalan Salah Salim, dalam posisi mata dan wajah kembali ditutup dengan kain hitam. (Merdeka)
0 komentar:
Posting Komentar